Jelang Pra Pon, 600 Lebih Atlet di Jatim Jalani Tes Fisik dan Gizi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 27 Jan 2023 15:58 WIB

Jelang Pra Pon, 600 Lebih Atlet di Jatim Jalani Tes Fisik dan Gizi

i

Kontingen Jawa Timur di PON Jawa Timur. Foto: KONI Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur menggelar tes fisik dan gizi untuk atlet pemusatan latihan daerah (puslatda) 2023 di Gedung KONI Jatim untuk persiapan menatap Pra Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) 2023. Tercatat ada sekitar 660 atlet dari 52 cabang olahraga ikut menjalani tes tersebut.

Tim Fisik Puslatda KONI Jatim Alfian Dwi Prastyo Koordinator mengatakan bahwa bahwa tes fisik yang melibatkan seluruh cabor di Jatim itu digelar selama delapan hari berturut-turut.

Baca Juga: Koni Jatim Award 2023, Kota Mojokerto Raih Penghargaan 'Pemerintah Peduli Olah Raga'

“Kita lakukan mulai tanggal 24 hingga 31 Januari besok, dan tes fisik ini harus dilaksanakan dengan maksimal,” kata Alfian, Kamis (26/1/2023).

Seluruh atlet tersebut disiapkan untuk mengikuti ajang Pra-PON yang dimulai pertengahan sampai akhir tahun ini. Mereka yang lolos Pra-PON berhak mengikuti PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara 2024.

Alfian menuturkan, tidak semua cabor mendapatkan menu tes yang sama dalam program tersebut, melainkan memiliki fokus sesuai kebutuhan cabor.

“Terkait item tes, role yang kita buat kita sesuaikan dengan cabor dan disiplin masing-masing. Jadi, ada perbedaan terkait item dan target fisiknya,” ujarnya.

Pada hari pertama, ada tujuh cabor yang mendapat giliran lebih dulu yakni tim basket 3×3 putri, ski air, sepak takraw, petanque, sambo, renang perairan terbuka, dan catur.

Nantinya, seluruh cabor yang tergabung puslatda akan bergantian mengikuti tes sampai Selasa mendatang  termasuk cabor baru di PON XXI/2024 seperti arung jeram, kick boxing, petanque, dan woodball.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa selama berjalan tiga hari, kondisi fisik pada atlet yang telah menjalani tes belum mencapai angka maksimal.

Baca Juga: DPRD Sampang Kesengsem Prestasi KONI

Kendati demikian, ia menegaskan, kondisi fisik atlet akan dapat lebih baik lagi ke depannya dengan adanya proses latihan yang dibarengi dengan tes secara rutin itu.

“Mereka memang belum intens latihannya, oleh karena itu butuh proses, nanti mungkin maksimalnya ada di Pra PON, kemudian menjelang PON itu kondisi fisik sudah harus maksimal,” tuturnya.

Ia berharap, dengan diadakannya program tersebut, hasilnya dapat menjadi rujukan bagi tim pelatih masing-masing cabor untuk menjalankan program latihan jelang Pra PON.

“Agar membuat program yang lebih baik, karena sementara ini, pelatih itu masih membuat program yang sama, bukan per-individu. Karena kemampuan atlet itu pasti beda-beda,” ucapnya.

Baca Juga: Atlet Asal Bondowoso Meninggal saat Berlaga, Cabor Tinju Dihentikan

Sementara itu, Kepala Badan Sport Science (BSS) Toho Cholik Mutohir mengatakan, rangkaian tes itu diselenggarakan untuk melihat seberapa jauh perkembangan fisik atlet. Terutama setelah menjalani program puslatda sejak Oktober tahun lalu.

’’Karena puslatda tahun ini akan lebih ditingkatkan lagi intensifikasinya. Sehingga kami perlu data kemampuan fisik atlet,’’ ujar Toho.

Selain kondisi fisik, KONI Jatim juga akan memantau status gizi atlet. Segala informasi tersebut akan dikumpulkan dan jadi bahan evaluasi atlet bersama pelatih agar dapat berprestasi maksimal di ajang Pra-PON 2023.

“Selain itu, ada juga tes BIA (bio impedance analysis, Red) untuk melihat status gizi,” tutupnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU