Keampuhan Vaksin Booster Lawan Omicron, Masih Diteliti

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 13 Jan 2022 20:51 WIB

Keampuhan Vaksin Booster Lawan Omicron, Masih Diteliti

i

Ilustrasi karikatur

Meski Demikian Pemkot Surabaya Siapkan 7 Titik Lokasi Vaksinasi Booster Bagi Lansia

 

Baca Juga: CEPI dan Bio Farma Berkolaborasi untuk Dorong Percepatan Produksi Vaksin

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) pada 12 Januari 2022 kemarin, merilis data terbaru kasus Omicron yang terjadi di wilayah Asia.

Dari laporan tersebut, setidaknya per 12 Januari telah ada sekitar 7.819 kasus virus covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di yang tersebar di 28 negara. Menariknya dari 28 negara tersebut, Indonesia menduduki posisi ke 6 dengan jumlah kasus Omicron sebanyak 432 orang.

Untuk posisi pertama, ditempati oleh negara Israel dengan total temuan kasus Covid-19 varian Omicron sebanyak 3.296 kasus. Kemudian ada India dan Turki dengan masing-masing mencatatkan ada 810 kasus dan 748 kasus Covid-19 varian Omicron.

Berikutnya ada Singapura dan Jepang dengan masing-masing sebanyak 715 kasus dan 685 kasus. Setelah Indonesia, ada Thailand, Malaysia, dan Rusia yang masing-masing menemukan 326 kasus, 234 kasus, dan 133 kasus. Diperingkat 10 ada Hong Kong yang tercatat telah mendeteksi 77 kasus varian Omicron.

Bila Israel dan Turki, tidak diklasifikasikan oleh GISAID dalam wilayah Asia maka sebetulnya Indonesia menempati posisi ke-4 tertinggi di wilayah Asia atau urutan ke-2 tertinggi di ASEAN.

Data dari GISAID jika dibandingkan dengan laporan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) yang dirilis  pada 12 Januari 2021 kemarin, sedikit berbeda. Dari laporan Kemenkes yang diunggah pada situs resminya, menyebut total konfirmasi Omicron saat ini telah ada sebanyak 506 kasus.

Penambahan kasus masih didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), dimana dari 506 kasus konfirmasi Omicron, 84 kasus merupakan transmisi lokal.

Selain kasus Konfirmasi, angka probable Omicron juga terdeteksi sebanyak 1.384 probable Omicron yang didapat dari PCR S-gene target failure (SGTF).

Adanya tingkat penyebaran virus Omicron yang cepat ini membuat sejumlah pihak cemas. Bahkan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memprediksi, awal Februari menjadi puncak penyebaran varian Omicron.

 

Vaksinasi

Menanggapi akan hal tersebut, Ahli Patologis Klinik sekaligus dokter penanggungjawab pasien (DPJP) Rumah Sakit Lapangan Indrapura, dr. Fauqa Arinil Aulia, Sp.PK, menyampaikan, perlunya percepatan vaksinasi khususnya vaksinasi tahap 3 atau booster.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

"Vaksinasi ya harus terus digenjot. Khususnya untuk vaksinasi booster itu yang menjadi penting untuk mencegah menyebarnya Omicron," kata dr. Fauqa saat dihubungi Surabaya Pagi, Kamis (13/01/2021).

Menurut Fauqa, saat ini keampuhan vaksin booster dalam melawan Omicron memang masih dalam penelitian para ahli. Namun dari beberapa penelitian di lapangan menunjukan bahwa proteksi yang dimiliki oleh tubuh manusia dalam melawan Omicron meningkat 85% pasca vaksinasi booster.

Bahkan beberapa negara dengan tingkat penyebaran Omicron tertinggi seperti Inggris menambah pasokan vaksin booster jenis pfizer dan moderna sebanyak 114 juta dosis. Tak hanya Inggris, German pun melakukan hal yang sama dengan menambah 15 juta dosis vaksin booster.

"Kalau kita lihat laporan memang vaksin booster menjadi salah satu perlindungan terbaik dalam melawan Omicron. Banyak negara juga telah melakukan itu," katanya.

Pemberian vaksinasi booster sendiri kata Fauqa, harus diberikan pada kelompok-kelompok yang rentan terhadap penyebaran virus. Selain tenaga kesehatan (nakes), kelompok lainnya seperti lansia juga termasuk dalam kategori rentan.

Oleh karenanya, sebelum vaksinasi booster diberikan kepada masyarakat umum, pemerintah harus memprioritaskan 2 kelompok tersebut baik nakes maupun lansia.

"Kelompok yang rentan seperti lansia, kalau nakes kan sudah, itu yang harus didahulukan. Karena populasi mereka lumayan banyak. Kalau saya tidak salah sekitar 40%. Nah ini yang harus kita perhatikan bersama," katanya

Baca Juga: Ratusan Anggota DPC PERADI Sidoarjo Antusias Ikuti Gelar Bakti Kesehatan Vaksinasi Covid-19

 

Lansia dan Anak-Anak

Perlu diketahui, di Surabaya sendiri saat ini pemerintah daerah tengah menggencarkan vaksin booster bagi lansia. Data dari Dinkes Surabaya menunjukan, setidaknya ada 7 titik lokasi vaksinasi booster bagi lansia.

Ke-7 titik ini diantaranya berada di Balai RW 5 Kelurahan Ploso,  Balai RW 7 Kelurahan Wonorejo, Balai RW 8 Kelurahan Wonorejo, Balai RW 10 Pegirian, Puskesmas Sememi, Balai RW 1 Sememi dan terakhir di Medokan Ayu Selatan V.  Jenis vaksinasi booster yang disediakan adalah astrazeneca dan pfizer.

"Memang untuk vaksinasi booster yang bagus itu yang mRNA seperti moderna dan pfizer," ucapnya.

"Dan untuk vaksinasi booster sekarang gratis. Gak bayar. Bahkan di Surabaya sudah ada untuk booster moderna. Kalau masyarakat mau ambil booster yang moderna di Atlas. Itu dibuka untuk umum," tambahnya.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU