Kecurigaan Pejabat Berbisnis Tes PCR

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 24 Okt 2021 20:35 WIB

Kecurigaan Pejabat Berbisnis Tes PCR

i

Ernest Prakasa Sutradara/komika

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Sutradara, Ernest Prakasa turut buka suara soal tes PCR bagi penumpang pesawat udara. Melalui akun Twitter pribadinya @ernestprakasa, komika tersebut mempertanyakan aturan yang dianggapnya aneh.

Ernest Prakasa justru mempunyai kecurigaan bahwa ada bisnis pejabat dalam penjualan tes PCR, kala ditetapkannya peraturan Inmendagri tersebut.

Baca Juga: Disebut Minta Hak Asuh Anak dan Nafkah ke Ria Ricis, Teuku Ryan Unggah Kutipan ‘FITNAH!’

"Media kita nggak ada yang mau bikin artikel investigasi tentang siapa aja pejabat yang punya bisnis klinik PCR?" ujarnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @ernestprakasa pada Sabtu, (23/10/ 2021).

Unggahan Ernest Prakasa tersebut turut dihujani komentar dari netizen.

"Media kita sibuk ngurus buna," ucap akun @me_ozaa.

"Mungkin media² di mari udah pada dapet amplop² bonus kinerja," kata akun @rezestful.

"Lagi nunggu media memberitakan gelombang ke 3 prediksi sih akhir tahun. Biasanya dari November udh mau rame wkwk," ujar akun @nikohutrio.

Baca Juga: Terima Endorsement Judi Slot Rp 90 Juta, Lolly: Di Inggris Legal, Posisi Butuh Uang

"Owner medianya kebetulan kenal sama pejabat ko, so sama-sama ngerti. Ya walaupun tetep ada cuan sedikit biar beritanya gak naik. ( mungkin )," ucap akun @BersamaTeguh.

"Iya ni udah vaksin kok kudu PCR ngga masuk akal Bisnis bgt ini." kata akun @Wida_Tion.*

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3,2 dan 1 di Pulau Jawa dan Bali salah satunya menyebut penumpang pesawat wajib menggunakan tes PCR dan vaksinasi dosis penuh.

Oleh karena itu, kini Antigen tak lagi diperbolehkan dipakai untuk syarat perjalanan menggunakan pesawat. Meski begitu, Antigen bisa digunakan hanya berlaku untuk perjalanan dengan kendaraan umum, bus atau kereta.

Baca Juga: Heboh, Livy Renata Diduga Beli Mobil Mewah Pakai Uang Donasi, Begini Klarifikasinya

Alhasil, Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) tersebut menuai banyak protes dari berbagai pihak.

Pasalnya, sejumlah publik menilai bahwa selain pemberlakuannya mendadak tanpa sosialisasi, aturan ini dinilai diskriminatif dan tak tepat. Lebih jauh, publik menilai bahwa Antigen dirasa cukup karena sudah dilakukan vaksinasi.

Tak berhenti disitu, ditetapkannya aturan PCR bagi para penumpang pesawat dinilai tak tepat, lantaran penumpang pesawat dinilai lebih patuh dan taat pada protokol kesehatan. n jk, 07

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU