SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Viral kasus kekerasan anggota Pramuka SMAN 1 Ciamis yang diduga dianiaya seniormya menjadi atensi khusus Ketua Kwarcab Kota Mojokerto, Supriyadi Karima Syaiful.
Suami Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari ini mengingatkan agar kasus kekerasan yang terjadi dalam sekolah tersebut tak terjadi di bumi majapahit perkotaan.
Baca Juga: Akun Instagram Sandra Dewi Mendadak Hilang, Kejagung: Status Masih Jadi Saksi
"Kejadian ini jadi hikmah. Unsur kepramukaan agar diperhatikan kondisi aman bagi semua jangan sampai kejadian di Kota Mojokerto," ujarnya, Kamis (13/1).
Dia melanjutkan dalam waktu dekat ini akan mengumpulkan para pengurus Pramuka yang ada di Kota Mojokerto. Merata mulai dari sekolah negeri hingga swasta.
"Kami sesegera mungkin mengumpulkan semua pembina Pramuka. Kamabin, kamadikus dan kepala sekolah untuk buat kesepahaman," ujarnya.
Menurut dia kegiatan Pramuka ini merupakan kegiatan yang harus ekstra ramah anak.
Baca Juga: Special 60th Anniversary, Ford Mustang Luncurkan Muscle Car Paling Ikonik
"Mendidik anak kepribadian lebih baik. Pramuka merupakan pendidikan anak yang terbaik," tegasnya.
Namun imbuh dia jangan sampai yang terjadi sebaliknya. Yakni, kegiatan ini sama sekali tidak ramah terhadap anak.
"Jangan sampai praktiknya tidak sesuai. Pembina dan penegak sewenang-wenang," imbuhnya.
Baca Juga: Antisipasi Maraknya TNKB Palsu, Kendaraan Bakal Terapkan Pelat Nomor RFID
Seperti diketahui, puluhan anggota Pramuka di SMA Negeri 1 Ciamis, Jawa Barat diduga dianiaya oleh kakak kelasnya, Rabu (12/1/2022).
Tiga orang diantaranya terpaksa harus mendapat perawatan di rumah sakit lantaran mengalami luka serius.
Orang tua korban melaporkan dugaan penganiayaan tersebut ke polisi. Kabar penganiayaan junior oleh senior ini rame diberitakan di berbagai media cetak, online dan televisi. Bahkan kasus tersebut juga ramai dibahas di Twitter. Dwi
Editor : Moch Ilham