Masjid Raya Diresmikan Khofifah, Ibadah Selama Ramadan Tak Ada Pembatasan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 19 Mar 2023 20:52 WIB

Masjid Raya Diresmikan Khofifah, Ibadah Selama Ramadan Tak Ada Pembatasan

i

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Masjid Raya Islamic Center Provinsi Jatim, Sabtu (18/3/2024) sore.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Menjelang bulan Ramadan yang jatuh pada Kamis 23 Maret 2023 mendatang, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Masjid Raya Islamic Center Provinsi Jawa Timur di Raya Dukuh Kupang Surabaya. Usai diresmikan, Khofifah berharap, Masjid Raya sudah bisa digunakan masyarakat selama bulan Ramadan dan tak ada pembatasan.

Masjid Raya Islamic Center Provinsi Jawa Timur ini merupakan hasil desain dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa saat ini mereka memiliki landmark baru. Sebab, masjid raya tersebut didesain sedemikian rupa hingga mewujud bangunan yang unik.

Baca Juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran

Menurut Khofifah, ke depan pengelolaan Masjid Raya Islamic Center Provinsi Jawa Timur ini harus bersinergi dengan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Ia juga berharap dukungan dari stakeholder holder dan masyarakat untuk memakmurkan masjid raya tersebut.

"Untuk memakmurkan masjid diperlukan penguatan yang tidak hanya pada masjidnya, tetapi juga jamaahnya. Dengan demikian, dakwah bil mal itu diperkuat sekaligus dalam pelayanan masjid," ujar Khofifah.

Oleh sebab itu juga Gubernur Khofifah memanfaatkan lokasi kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim yang masih satu kawasan denhan Islamic Center. "Baznas ini punya banyak program pemberdayaan ekonomi, selama ini sufah dilakukan zakat produktif," ujar Gubernur.

Diakuinya, Masjid Raya Islamic Center Provinsi Jawa Timur saat ini pembangunannya belum seratus persen selesai, terutama penyelesaian akhir seperti perluasan lahan, penempatan ornamen, taman dan landmark lainnya.

 

Untuk Ramadan 2023

Namun masjid ini sudah siap dipakai masyarakat saat bulan Ramadan 23 Maret 2023 nanti. Sebab seperti instalasi listrik, air, sound system masjid sudah layak dan siap menyambut Ramadan tahun ini.

Tak hanya itu, di bulan puasa kali ini masjid akan diisi berbagai kajian terkait pengembangan ekonomi dan keislaman. Hal ini, kata Gubernur, agar seiring dengan visi fan misi didirikannya Masjid Raya Islamic Center Provinsi Jawa Timur ini.

Sebagai informasi, Masjid Raya Islamic Center Provinsi Jawa Timur ini merupakan masjid masjid yang berkonsep futuristik, anti-mainstream dan minimalis serta hemat energi yang diarsiteki oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Desain masjid yang identik dengan  bentuk kotak-kotak ini disimbolkan sebagai kumpulan kabupaten/kota di Jawa Timur. Selain itu dilengkapi nuansa industrial modern yang menjadi ciri khas tersendiri.

Baca Juga: Khofifah dan Pj Wali Kota Ali Kuncoro Serahkan Santunan 500 Anak Yatim se-Kota Mojokerto

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menyampaikan, Masjid Raya Islamic Center Provinsi Jawa Timur ini berdiri di atas tanah seluas 6.406 M2 dengan luas bangunan 5.600 M2, yang meliputi lantai dasar, lantai 1 dan 2, berkapasitas menampung jamaah 3630 orang. Dibangun selama 7 bulan dengan total anggaran yang disiapkan mencapai Rp52,7 miliar.

"Harapannya Masjid Raya Islamic Center Provinsi Jawa Timur ini menjadi ikonik baru dengan landmarknya, sehingga bisa menjadi destinasi bagi wisata religi di Jawa Timur," ujar Sekdaprov Adhy.

Gubernur Jawa Barat  Ridwan Kamil, selaku arsitektur masjid, hadir secara virtual. Dalam sambutannya ia menyampaikan rasa senang dan bangganya ketika diminta mendesain Masjid Raya Jatim ini. Bahkan Ia secara khusus mengecek langsung lokasi masjid sebelum ia memulai merancang desain.

Menurut Kang Emil, sapaanya, gagasan desain ini muncul dari keberagaman identitas masyarakat Jawa Timur yang dituangkannya dalam desain kotak-kotak melingkari masjid dan berdiri megah.  Ia pun berharap masjid ini bisa memakmurkan masjid dan jamaahnya, serta ramai dengan kegiatan dakwah.

 

Sudah Tak Ada Pembatasan

Baca Juga: Ungguli Surabaya, Kota Mojokerto Sabet Juara II Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Jatim

Sedangkan, untuk Ramadan 2023 kali ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, menegaskan pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadan termasuk salat tarawih tak lagi ada pembatasan alias digelar 100 persen.

Dia menyebut, jumlah jemaah tak lagi dibatasi separuh atau bahkan hanya sekian persen dari total kapasitas masjid. “Gak ada. Jumatan (salat Jumat) sudah gak ada pembatasan,” kata Eri Cahyadi.

Termasuk aturan protokol kesehatan mengenakan masker, lanjut Eri, tak berlaku lagi kecuali bagi jemaah yang sedang sakit. “Salat boleh, Pak Jokowi Presiden sudah mengatakan untuk salat bisa tidak menggunakan masker, kecuali bagi yang sakit,” imbuhnya.

Meski begitu bukan berarti harus dirayakan dengan euforia. Ia minta kesempatan ini jadi momen bersyukur seluruh warga Kota Surabaya. “Sudah itu, salat, berdoa, meminta kesehatan,” tambahnya.

Sementara terkait Surat Edaran (SE) yang mengatur lengkap pelaksanaan Ramadan dan Lebaran di Surabaya belum keluar. Diketahui, tahun 2022 lalu, pelaksanaan ibadah di masjid selama Ramadan hingga Lebaran masih berlaku pembatasan. Begitu juga acara buka bersama di berbagai tempat berlaku pengetatan protokol kesehatan. ana/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU