Matangkan Wisata Sejarah Bung Karno, Wali Kota Studi Banding Ke Kota Blitar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 08 Okt 2021 15:07 WIB

Matangkan Wisata Sejarah Bung Karno, Wali Kota Studi Banding Ke Kota Blitar

i

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat takziah ke makam Bung Karno.SP/Dwy AS 

SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto - Kesuksesan Kota Blitar dalam membangun wisata berbasis sejarah sang proklamator menjadi magnet bagi Pemerintah Kota Mojokerto untuk menimba ilmu.

Tak heran, jika Jumat (8/10) malam, jajaran Forkopimda Kota Mojokerto yang dikomandoi Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari dan Kapolresta Mojokerto, AKBP Rofiq Ripto Himawan melakukan  silaturahmi ke Pemkot Blitar.

Baca Juga: Pemkab Pasuruan Anggarkan Rp 24 Miliar

Kunjungan resmi yang juga diikuti sejumlah Kepala OPD Pemkot Mojokerto ini disambut langsung Wali Kota Blitar, Santoso. Selain bertujuan untuk studi banding , kunjungan ke kota lahar ini juga untuk ziarah ke makam Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan Kota Mojokerto dan Kota Blitar memiliki kondisi demografis dan geografi yang mirip. Selain, punya luasan wilayah kecil dan penduduk yang sedikit, juga memiliki tinggalan sejarah nasional yang sama.

"Dua kota ini sama-sama pernah menjadi tempat tinggal Bung Karno. Kalau di Blitar menjadi tempat kelahiran dan pemakaman sang proklamator, sedangkan di Kota Mojokerto menjadi tempat menimba ilmu bagi Soekarno Kecil," terangnya.

WhatsApp_Image_2021-10-08_at_14.59.32WhatsApp_Image_2021-10-08_at_14.59.32

Ning Ita menjelaskan, selama 8 tahun, bapak bangsa ini menempuh pendidikan setingkat sekolah dasar di Kota Mojokerto. Bung Karno Kecil belajar di sekolah "Ongko Loro".  Lalu pindah ke sekolah belanda Europeesche Lagere School (ELS).

"Dua sekolah ini hingga kini masih berdiri tegak dan kita jadikan cagar budaya. Untuk Ongko Loro sekarang menjadi SDN Purwotengah II dan ELS menjadi SMPN 2 Kota Mojokerto," tukasnya.

Baca Juga: Dishub Surabaya Antisipasi Kepadatan Tempat Wisata

Dan untuk mengenang historisnya, Pemkot Mojokerto menempatkan dua patung Soekarno kecil di dua sekolah tersebut. Selain itu, ruang kelas yang pernah dijadikan Soekarno kecil untuk belajar juga kami pertahankan orisinilitasnya," tukasnya.

Petinggi Pemkot ini menambahkan, pihaknya sudah membuat grand desain untuk membangun wisata sejarah budaya dan nasional di Kota Mojokerto. Dengan menonjolkan peninggalan kerajaan majapahit dan peninggalan Soekarno kecil.

"Kemarin Pak Sekjen PDIP Hasto Kristianto memberi apresiasi dan dukungan penuh terhadap rencana kita. Dan beliau juga menyarankan saya untuk sowan dan takziah ke makam Bung Karno, nah saran beliau ini yang kita tindak lanjuti saat ini," ungkapnya.

WhatsApp_Image_2021-10-08_at_14.59.06WhatsApp_Image_2021-10-08_at_14.59.06

Baca Juga: Rumah Indekos di Kota Blitar Kian Menjamur, Rawan Sarang Kriminal hingga Prostitusi

Ia berharap, dengan kunjungannya,  berkah dan kesuksesan Kota Blitar dapat dibawa ke Kota Mojokerto. Sehingga, Kota Mojokerto bisa sukses mendulang pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari wisata sejarah budayanya.

"Ini bisa menjadi trigger pengungkit ekonomi Kota Mojokerto yang berbasis jasa pelayanan," pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Blitar, Santoso mengaku bangga dijadikan percontohan bagi Kota Mojokerto. Ia menyebut, Kota Mojokerto punya potensi besar untuk bisa seperti Kota Blitar. Mengingat sejarah serta letak demografis dan geografisnya juga hampir sama.

"Kota Mojokerto juga punya tinggalan cagar budaya yang luar biasa dari sang proklamator," pungkasnya. Dwi

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU