Home / Peristiwa : Korsel Gawat Darurat Covid-19

Menlu Retno, Minta WNI tidak Bepergian ke Luar Negeri Dulu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 15 Des 2021 20:38 WIB

Menlu Retno, Minta WNI tidak Bepergian ke Luar Negeri Dulu

i

Seorang pekerja medis memeriksa pasien penyakit virus corona (COVID-19) di unit perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Bagae di Pyeongtaek, Korea Selatan, kemarin.

SURABAYAPAGI.COM, Seoul - Sejak Selasa (14/12/2021), pasien kritis terlihat di hampir semua rumah sakit di Korea Selatan.

Bahkan fasilitas kesehatan kolaps di seluruh Korsel. Ini membuat Korsel terpaksa mencatatkan hari paling mematikan di sepanjang sejarah penyebaran pandemi covid-19 negara itu.

Baca Juga: Hyuna dan Yong Jun Hyung Resmi Berpacaran, Unggah Foto Romantis Berdua

Serangan keresahan itu menghantam Korsel lewat varian delta. Serangannya cepat. Warga pun terus bertumbangan.

Kondisi rumah sakit di Korsel bak medan perang. Warga yang sakit tak lagi bisa terlayani dengan baik.

Warga yang punya riwayat komorbid atau usia lanjut hampir bisa dipastikan sekarat. Tenaga medis pun hampir tak bisa berbuat apa-apa lantaran pasien yang antre jumlahnya jauh di atas daya tampung rumah sakit.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Korsel mengatakan 94 pasien virus meninggal dalam 24 jam terakhir.

Sementara, kondisi serius dan kritis rekor 906 pasien. Seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan, Park Hyang, mengatakan sumber daya medis sudah kewalahan.

Para pejabat kesehatan Korsel menekan rumah sakit menyediakan lebin banyak tempat tidur.

Di sisi lain, pemerintah juga mempercepat pemberian vaksin booster, dengan memperpendek interval antara suntikan kedua dan ketiga, dari lima bulan ke tiga bulan.

Tercatat, 81% warga dari total 51 juta populace surah divaksin. Namun 13% yang sudah di-booster.

"Pejabat dapat memutuskan untuk lebih memperkuat pembatasan minggu ini, tergantung pada jumlah infeksi dan rawat inap," kata Park lagi selama pengarahan.

 

Rakyat Diminta Tetap Di Indonesia

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap varian baru Covid-19 omicron.

Baca Juga: Annyeong Uaena, IU Bakal Konser 2 Hari di Indonesia, Simak Jadwal dan Harga Tiketnya

Sebab itu, masyarakat Indonesia diminta tetap berada di tanah air dan tidak bepergian ke luar negeri, jika tak memiliki kepentingan mendesak.

"Pemerintah meminta dengan sangat, mengimbau dengan sangat, bagi WNI yang tidak memiliki kepentingan sangat mendesak untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri," ujar Retno melalui keterangan persnya, yang disiarkan Sekretariat Kabinet di YouTube, Selasa (13/12/2021).

 

Jangan Pergi, Jaga Kesehatan

Pemerintah mengimbau ke masyarakat untuk tidak bepergian semata-mata demi kesehatan bersama.

Terlebih lagi, penularan varian baru Covid-19 omicron ditemukan di 70 negara.

Penularan varian Omicron juga membuat Inggris meningkatkan kewaspadaan dari Level 3 ke 4.

Baca Juga: Drakor 'Marry My Husband' Kena Boikot Penonton Gegara Kasus Park Min Young dan Mantan Kekasih

Di Inggris ditemukan 1.239 kasus varian Omicron pada 12 Desember.

Beberapa bahkan ditemukan di negara yang berdekatan dengan Indonesia, seperti Singapura, India hingga Hong Kong.

"Saat ini, sudah lebih dari 70 negara atau wilayah yang mendeteksi masuknya varian Omicron, baik berupa konfirmasi maupun suspect," ungkap Retno.

Artinya penularan Covid-19 sebesar dua kali lipat dibandingkan pada 11 Desember 2021 lalu.

"Satu hari mengalami peningkatan dua kali lipat," tegas dia.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO juga saat ini masih meneliti tingkat penularan Omicron, termasuk diteliti pula efektivitas vaksin terhadap varian baru virus SARS-Cov-2. n 07, jk, er

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU