November, Jatim Alami Inflasi 0,35 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 01 Des 2021 18:31 WIB

November, Jatim Alami Inflasi 0,35 Persen

i

Komoditas telur ayam ras menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi di seluruh kota IHK di Jawa Timur .SP/IST

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,35 persen pada Nopember 2021, setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi 0,18 persen. Hal ini mendorong terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,15 pada bulan Oktober 2021 menjadi 106,52 pada bulan Nopember 2021. Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, tercatat semuanya mengalami inflasi.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sumenep sebesar 0,65 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,22 persen,” papar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan dalam pers rilis cecara virtual Rabu (01/12/2021).

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Rumuskan Strategi Pengendalian Inflasi Agar Harga Pangan Terkendali

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang cukup tinggi, yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran. Dari sebelas kelompok pengeluaran, sembilan kelompok mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi dan satu yang lain tidak mengalami perubahan. 

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,76 persen, diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,67 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,58 persen. 

Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, kelompok transportasi sebesar 0,31 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen. Selanjutnya kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,21 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Pastikan Jatim Siap Kendalikan Inflasi

 Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Adapun kelompok yang tidak mengalami perubahan adalah kelompok pendidikan.

Namun apabila dilakukan pengamatan terhadap sepuluh komoditas yang menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi di masing-masing kota IHK di Jawa Timur,yakni,komoditas telur ayam ras dan minyak goreng menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi di seluruh kota IHK di Jawa Timur. Sedangkan Komoditas emas perhiasan menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi di hampir seluruh kota IHK di Jawa Timur kecuali di Kediri dan Madiun

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy : Ini Wujud Dukungan BUMD Jatim Kendalikan Inflasi Harga Pangan

Jika dilakukan pengamatan terhadap sepuluh komoditas yang menjadi penghambat utama terjadinya inflasi di masing-masing kota IHK Jawa Timur, yakni komoditas tomat menjadi penghambat utama terjadinya inflasi di hampir seluruh kota IHK di Jawa Timur kecuali di Sumenep . Sedangkan komoditas daging ayam ras menjadi penghambat utama terjadinya inflasi di hampir seluruh kota IHK di Jawa Timur kecuali di Kediri dan Probolinggo

Tingkat inflasi tahun kalender November 2021 sebesar 1,75 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2021 terhadap November 2020) sebesar 2,22 persen.ko/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU