Pakai Metode Trevar, Pasien Kelainan Pembuluh Darah Jantung di RS PHC Surabaya Berhasil Diselamatkan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 15 Okt 2021 12:58 WIB

Pakai Metode Trevar, Pasien Kelainan Pembuluh Darah Jantung di RS PHC Surabaya Berhasil Diselamatkan

i

Proses operasi pasien penderita kelainan pembuluh darah jantung di PHC Surabaya/ foto: Humas PHC.  SP/SEMMY MANTOLAS.

SURABAYAPAGI,Surabaya - Imam Makhfud (66), salah satu pasien penderita penyakit kelainan pembesaran pembuluh darah jantung (aorta) berhasil diselamatkan oleh tenaga medis pasca menjalani operasi di rumah sakit PHC Surabaya.

Menariknya, dalam operasi yang dilakukan pada 12 Oktober lalu, pihak PHC Surabaya menggunakan metode operasi yang terbaru atau disebut dengan metode TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair).

Baca Juga: Belajar Istilah Kesehatan dari YouTube, Incar jadi Dokter First Aid

Menurut Dokter Spesialis Bedah Thorax dan Kardiovaskular Konsultan RS PHC Surabaya, dr. Yosis Yohanes M, Sp.BTKV (K) VE yang saat itu menangani pasien, intervensi medis dengan metode tevar kali ini, adalah yang pertama kali dilakukan di PHC Surabaya. Sementara untuk area rumah sakit area Indonesia timur, adalah yang ketiga kalinya.

"Metode ini minim sayatan karena tidak memerlukan operasi bedah open repair untuk memasukkan thoracic stent graf ke dalam pembuluh darah jantung (aorta). Stent atau alat penyangga aorta yang melebar dimasukkan menggunakan kateter," kata dr. Yosis dalam keterangan resminya yang diterima Surabaya Pagi, Jumat (15/10/2021).

Kelebihan lain dari tindakan tevar kata dr. Yosis, adalah tingkat keberhasilan yang mendekati 100%. Ditambahlagi, waktu penanganan lebih cepat dari pada tindakan operasi konvensional yakni antara 1-2 jam, menggunakan sedasi atau bius ringan dan memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat.

Baca Juga: Selama 2 Tahun, Dokter RS PHC Dikelabui Pria Tamatan SMA

Metode tevar digunakan pasca dirinya menemukan keluhan dari pasien. Beberapa keluhannya seperti sakit perut berulang, nyeri dan kebas pada kaki, susah bernapas, sulit menelan serta dada mendadak terasa nyeri. Dan setelah dipersiksa, ditemukan adanya kelainan pada bagian pembuluh darah jantung (aneurisma aorta). 

Sebagai informasi, aneurisma aorta sendiri merupakan salah satu jenis kelainan pada pembuluh darah utama dan terbesar di tubuh manusia yang membahayakan. Akibat kelainan itu, pembuluh darah utama yang berfungsi mengalirkan darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh dapat pecah sewaktu-waktu dan mengancam nyawa karena perdarahan yang terjadi.

Data dari organisasi kesehatan dunia (WHO) menunjukan, kematian penderita kelainan pembuluh darah terbilang sangat tinggi. Tahun 2015 misalnya, hampir 70% kematian di dunia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (39,5 juta dari 56,4 kematian). Dari seluruh kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) tersebut, 45%-nya disebabkan oleh Penyakit jantung dan pembuluh darah, yaitu 17.7 juta dari 39,5 juta kematian.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Nol, RS PHC Surabaya Tetap Sediakan 18 Bed di Ruang Isolasi Khusus

"Berdasarkan evaluasi medis oleh Tim, kami yakin bahwa tindakan TEVAR merupakan pilihan terbaik bagi pasien. Dan alhamdulillah tindakan medis lancar, pasien sekarang sudah mulai pulih kembali," katanya.sem

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU