Pasar Tumpah Rest Area, Landmark Baru Perdagangan Kota Mojokerto

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 16 Jan 2022 15:55 WIB

Pasar Tumpah Rest Area, Landmark Baru Perdagangan Kota Mojokerto

i

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat meresmikan pasar tumpah gunung gedangan Kota Mojokerto. SP/Dwy AS

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Pemerintah Kota Mojokerto terus berupaya membangkitkan persendian ekonomi masyarakat yang lumpuh akibat pandemi Covid-19. Salah satunya dengan meresmikan pasar tumpah Rest Area Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Sabtu (15/1/2022) pagi.

Pasar yang digelar di pelataran bawah rest area ini selain bertujuan untuk pemberdayaan pedagang kecil, juga untuk memudahkan masyarakat mendapatkan barang kebutuhan dengan harga murah dan terjangkau.

Baca Juga: Bangunan Bekas Bengkel di Mojokerto Dilalap si Jago Merah, 3 Unit PMK Diterjunkan

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari usai peresmian mengatakan penunjukkan rest area gunung gedangan sebagai tempat pasar tumpah lantaran lokasi ini bakal dijadikan sebagai landmark perdagangan Kota Mojokerto. 

Rest area yang diresmikan pada 20 Juni 2021 ini digadang -gadang menjadi pusat jajanan kuliner dan berbagai kebutuhan masyarakat dengan harga murah dan terjangkau.

"Pasar tumpah setiap sabtu dan minggu merupakan upaya Pemkot Mojokerto untuk memperkenalkan rest area sebagai pusat keramaian baru di Kota Mojokerto," ujarnya.

 

Rest area ini, lanjut Ning ita, letaknya sangat strategis untuk berdagang karena berada disamping jalan raya by pass jalur antar provinsi. Sehingga otomatis banyak masyarakat yang melihat langsung. 

"Harapan kita, mereka tahu dan akhirnya mampir kesini untuk belanja kuliner dan berbagai kebutuhan," ucapnya.

Baca Juga: 2025, Pemkot Pasuruan akan Bangun Rest Area Bernuansa Arafah

Petinggi Pemkot ini menuturkan, pasar tumpah selalu menjadi magnet bagi masyarakat untuk berkunjung lantaran jenis dagangannya yang lengkap serta harganya yang terjangkau. 

"Banyak yang dijual di pasar tumpah, dari mulai makanan dan minuman, pakaian, aksesoris, sembako hingga motor bekas," jelasnya.

Selain itu, program pasar tumpah ini juga untuk melokalisir pasar liar di pinggir jalan yang banyak menimbulkan kemacetan serta jauh dari pelaksanaan protokol kesehatan (prokes). 

"Selama ini kita melihat beberapa ruas jalan Kota Mojokerto menjadi pasar tumpah. Tempat tersebut tentu sulit bagi pemerintah untuk mengendalikan dan mengawasi protokol kesehatan," tukasnya.

Baca Juga: Lomba Video Kartinian Antar OPD Pemkot Mojokerto Berlangsung Seru, Ini Tanggapan Mas Pj Ali Kuncoro!

Untuk itu, pihaknya mencoba memindahkan pasar tumpah tersebut di satu tempat yakni rest area gunung gedangan. Sehingga keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam berbelanja bisa terjamin.

"Di pasar tumpah ini kita sediakan aplikasi peduli lindungi untuk mengontrol kondisi dan jumlah pengunjung. Selain itu kelengkapan prokes juga kita siapkan, semisal alat cuci tangan pakai sabun hingga pengukur suhu tubuh," tegasnya.

Sekedar informasi, pembukaan pasar tumpah rest area ini juga dibarengi Operasi Pasar Murah Minyak Goreng Bersubsidi. Ratusan warga Kecamatan Magersari rela antri untuk membeli minyak goreng seharga Rp. 14 ribu per liter. Pemkot Mojokerto menyediakan sebanyak 12 ribu liter minyak untuk warga Kota Mojokerto yang tersebar di tiga kecamatan. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU