Pasca Kebangkrutan Tiga Bank, Amerika Serikat Mulai Dilanda Krisis Ekonomi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 23 Mei 2023 15:39 WIB

Pasca Kebangkrutan Tiga Bank, Amerika Serikat Mulai Dilanda Krisis Ekonomi

i

Orang-orang berjalan di dekat Signature Bank cabang Manhattan yang ditutup regulator bank pada Minggu (13/03/2023). SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Diketahui sebanyak tiga bank asal Amerika Serikat (AS) mengalami kebangkrutan. Ketiga bank tersebut diantaranya, Silvergate, Silicon Valley Bank (SVB), dan Signature Bank. Mereka mengalami bangkrut dikarenakan punya porsi simpanan banyak dari perusahaan teknologi yang saat ini mengalami tech winter.

Melihat kasus itu, para pakar, CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, memperhatikan secara khusus sektor pinjaman properti real estat khawatir, pasca kejatuhan tiga bank asal AS dalam lima bulan tahun 2023 tersebut akan dilanda krisis ekonomi. 

"Selalu ada sisi negatifnya. Dalam kasus ini, kemungkinan kerugian ada di sektor real estat. Kejadiannya bisa terisolasi atau tidak terjadi di setiap bank," ujar Dimon, dikutip Selasa (23/05/2023).

Sementara itu, bank-bank AS saat ini juga menghadapi risiko gagal bayar pinjaman yang rendah karena suku bunga yang rendah dan adanya stimulus ekonomi yang diberikan selama pandemi Covid-19. Namun, situasi berubah setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk menangani inflasi.

Bangunan komersial di beberapa daerah, termasuk San Francisco yang menjadi pusat industri teknologi, dikhawatirkan juga akan terpengaruh karena banyak karyawan yang enggan kembali bekerja di kantor setelah mengalami Work From Home selama pandemi.

"Akan ada siklus kredit. Menurut pandangan saya, situasinya akan menjadi normal, kecuali terjadi peningkatan kerugian di sektor real estat," kata Dimon.

Sebagai contoh, jika tingkat pengangguran meningkat secara signifikan, kerugian dalam kartu kredit bisa melonjak menjadi 6% atau 7%, ungkap Dimon. Namun, jumlah tersebut masih lebih rendah daripada 10% yang terjadi selama krisis tahun 2008.

Secara terpisah, Dimon menyatakan bahwa bank-bank, terutama yang lebih kecil dan paling terpengaruh oleh gejolak industri baru-baru ini, perlu merencanakan peningkatan suku bunga yang jauh lebih tinggi dari perkiraan umum.

"Saya rasa semua orang harus siap menghadapi suku bunga yang lebih tinggi, mungkin mencapai 6% atau 7%," tegasnya. dsy/sr/mi

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU