Pelukis Ciamik yang Gunakan Berbagai Aneka Gaya Lukis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 06 Mei 2021 10:19 WIB

Pelukis Ciamik yang Gunakan Berbagai Aneka Gaya Lukis

i

Bung Joko tengah menumpahkan kreasi pada kanvas di studio lukisnya. SP/ MJK

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Bung Joko, pelukis ciamik yang sejak puluhan tahun silam getol menggelar pameran dan kental dengan kesenian tradisional. Bung Joko kerap melukis dengan aneka aliran, salah satunya bergaya realis kontemporer, abstrak, hingga ekspresionis.

Ukurannya rata-rata di atas satu meter persegi. Dengan aneka tema. Mulai perempuan, kucing, kesenian tradisional, hingga pop. “Galeri ini baru saja terbangun. Setelah saya pensiun dari guru,” ujar Bung Joko, Kamis (6/5/2021).

Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi

Sebagian besar lukisan banyak pula yang sudah menjadi koleksi berbagai kalangan. Mulai orang umum, pengusaha pejabat, anggota dewan, hingga kolektor seni. Bung Joko mengaku dirinya memang produktif.

Meski, menjadi pelukis yang juga berprofesi pendidik tidaklah gampang. Konsekuensi itu sengaja diambilnya. Menjadi pelukis membutuhkan tekad dan niat yang lurus. Juga, dedikasi yang tinggi. Karena, melukis tak mudah. Selain berbiaya produksi tinggi, juga butuh kreativitas sekaligus melek zaman.

Bung Joko sendiri enggan menggunakan satu aliran lukis saja. Memang awal karir dia banyak bergaya realis. Namun, seiring perkembangan waktu dan pengalaman hidup, dia juga menjajal aliran ekspresionis, kontemporer, realis kontemporer, hingga abstrak. “Sebagai seniman saya tidak ingin terikat pada satu isme. Karena seniman itu bebas dan merdeka,” tukas dia.

Baca Juga: Ratusan WBP Lapas Mojokerto Terima Remisi Khusus Idul Fitri

Setidaknya empat aliran yang dipajang. Dia paling suka gaya ekspresionisme. Aliran tersebut memang yang paling mendekati seperti karakter Bung Joko. Yang suka hal spontan, bersemangat, ceplas-ceplos, blak-blakan, sekaligus egaliter. Setidaknya terdapat empat lukisan dengan tema ayam jago menggunakan aliran serupa aliran maestro lukis Indonesia, Affandi.

Bedanya, lukisan Bung Joko memiliki goresan yang otentik. Goresan itu terbilang dari hasil pencariannya selama ini. Lantaran, lukisan yang dibuatnya merupakan bentuk cerminan pengalaman hidupnya. Yang mana, memiliki aneka jenis aliran, tema, dan ukuran. 

Meski begitu, dirinya mengaku enggan melukis dengan gaya surealisme. Pikirnya, gaya yang banyak mengandung mimpi-mimpi itu kurang terasa nyaman di hatinya. Beda dengan aliran lain yang dianggapnya lebih tegas dan jelas letak estetisnya.

Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

Mengenai tema lukisan, Bung Joko menggunakan banyak tema. Mulai pemandangan, tumbuhan, hewan, aktivitas manusia, kesenian tradisional, hingga yang bertemakan kritik sosial. Beberapa peristiwa sejarah, kerap dituangkannya dalam bentuk lukisan bertema kritik sosial.

Ke depan, dirinya ingin menggelar pameran tunggal di Galeri Nasional Jakarta. Kakak kandung Mas Dibyo-pelukis terkenal Indonesia ini, terus berkarya. Terlebih, kini waktu melukis semakin leluasa pasca pensiun dari guru. Dsy9

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU