Pengrajin Kayu Molding yang Sukses Rambah Pasar Internasional

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Apr 2021 09:18 WIB

Pengrajin Kayu Molding yang Sukses Rambah Pasar Internasional

i

Ahmad Abu Toyib pengrajin kayu. SP/ TLG

SURABAYAPAGI.com, Tulungagung - Ahmad Abu Toyib yang merupakan satu-satunya pengrajin kayu yang membuat molding di Tulungagung melalui kerajinan kayu wadah cerutu (molding, Red), bisa merambah pasar internasional. Meski dengan alat seadanya, secara manual ia mulai mencoba membuat molding. Berbagai jenis kayu telah dia coba, dan akhirnya memutuskan untuk menggunakan kayu jati jawa sebagai bahan dasarnya.

Namun, hal tersulit dalam membuat molding adalah ketika proses pembuatan ring (lubang untuk cerutu, Red). “Pemilihan kayu jati itu tidak lembab dan tidak merusak rasa dari cerutu. Selain itu ketika molding sudah jadi, itu juga tidak boleh dipelitur. Karena akan berpengaruh pada rasanya,” terangnya.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Tulungagung Enggan Melaut

Awal mula membuat molding ketika ia mendapatkan pesanan melalui salah satu akun di media sosialnya untuk membuatkan molding, meski sebelumnya belum pernah membuat atau mengetahui molding dia langsung menerima permintaan tersebut.

“Jadi dulu ada orang dari Kebumen meminta untuk dibuatkan molding. Akhirnya saya terima, karena saya yakin kalau masalah kerajinan kayu saya pasti bisa membuatnnya. Saya nekat saja,” ujarnya.

Baca Juga: 3 Pasangan Bukan Suami Istri di Razia Petugas Gabungan

Sementara untuk ukuran molding bisa disesuaikan dengan permintaan. Tapi pada umumnya ukuran molding itu 30x17 sentimeter (cm), dengan ring 2 cm. Untuk membuat satu molding, membutuhkan waktu sekitar lima hari. Lama atau cepatnya proses pembuatan juga sangat ditentukan oleh cuaca. “Sulitnya itu ketika hujan. Proses pengeringan tidak bisa maksimal. Terkadang juga ada orang yang meminta untuk ditambahkan lukis bakar, untuk mempercantik molding,” jelasnya.

Rata-rata tiap bulan dia bisa membuat 10 molding. Permintaan paling banyak ada di Jawa Barat dan luar negeri, meski di tengah pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi pesanan molding yang diterimanya. “Saya itu memasarkan hanya melalui online saja. Tapi alhamdulillah banyak pesanan mulai dari dalam negeri hingga luar negeri, tepatnya di Singapura,” tuturnya.

Baca Juga: Pemerintah Jaga Ketersediaan Pupuk Bagi Petani Tulungagung - Kediri

Mengenai target pemasaran, selama ini kebanyakan orang yang memesan molding hanya dari  kalangan menengah ke atas. “Karena harga molding juga cukup lumayan, kalau dijual di pasar lokal kurang diminati,” pungkasnya. Dsy5

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU