Persiapan PON XXI 2024, KONI Jatim Tetapkan 35 Cabor Puslatda dan 32 Cabor Binsus

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 12 Agu 2022 14:02 WIB

Persiapan PON XXI 2024, KONI Jatim Tetapkan 35 Cabor Puslatda dan 32 Cabor Binsus

i

Kepala Bidang Pembinaan Prestasi KONI Jatim, Dudi Harjantoro

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur telah mengadakan pertemuan internal dengan para pengurus cabang olahraga (Cabor) dalam rangka persiapan pemusatan latihan daerah (Puslatda) menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara.

Kepala Bidang Pembinaan Prestasi KONI Jatim, Dudi Harjantoro menuturkan Pihak KONI Jatim banyak melakukan koordinasi terkait kesiapan masing-masing cabor menjelang program puslatda. Agenda yang dibahas pada pertemuan tersebut antara lain mengetahui nama-nama yang akan diproyeksikan masuk Puslatda dan dilanjutkan dengan program masing-masing per tahun sejak 2022 hingga 2024 menjelang PON.

Baca Juga: Bupati Ikfina Raih Penghargaan Pemerintah Peduli Olahraga di Ajang KONI Jatim Award 2023

“Program akselerasi apa yang disiapkan untuk mencapai target yang sudah dicanangkan, Cabor sudah presentasi mulai calon pelatih atlet dan kita evaluasi awal,” kata Dudi, Kamis (11/8/2022).

Selanjutnya, antara pertengahan atau akhir agustus 20022 KONI Jatim akan menggelar proses rekrutmen yntuk puslatda. Proses selanjutnya yang dilaksanakan yaitu seleksi atlet yang layak masuk Puslatda.

Dudi menuturkan, untuk sementara kuota atlet puslatda diberikan kepada atlet yang meraih medali di PON XX 2021 Papua. Jawa Timur sendiri berhasil meraih 287 medali terdiri dari 110 emas, 89 perak dan 88 perunggu pada PON lalu.

Tidak semua cabor masuk ke dalam program puslatda namun dialihkan masuk program pembinaan khusus (binsus). Sebanyak 67 cabor yang dipertandingkan di PON 2024, ada 32 cabor yang masuk program binsus dan sisanya 35 cabor puslatda.

Baca Juga: Koni Jatim Award 2023, Kota Mojokerto Raih Penghargaan 'Pemerintah Peduli Olah Raga'

 “Ada cabor tertentu yang kita binsuskan. Terdiri dari cabor beregu, lalu cabor perorangan yang kita binsuskan karena prestasi. Meskipun dia dapat medali di PON tapi bukan emas kita binsuskan,” tuturnya.

Sementara waktu binsus akan diberikan kepada cabor untuk mempersiapkan diri mengikuti ajang kejuaraan nasional (Kejurnas) 2022 sebagai ajang pembuktian.

“Ini merupakan motivasi untuk mereka agar tidak menyepelekan program. Ini kan tandanya pembinaan gak berhasil dari target yang kita berikan, merosot tanpa emas kita binsuskan,” kata Mantan atlet Gulat Indonesia ini.

Baca Juga: DPRD Sampang Kesengsem Prestasi KONI

Namun, tidak menutup kemungkinan cabor tersebut bisa masuk ke puslatda di tahun 2023 mendatang sebagai persiapan menuju Pra PON jika mendapatkan hasil yang jauh lebih baik saat kejurnas 2022.

Selain itu, ketentuan lain menjelaskan ketika ada atlet peraih medali dengan jatah puslatda yang pindah atau pensiun maka jatah puslatdanya bisa digantikan oleh atlet lain. Namun, atlet penggantinya tidak boleh sembarangan melainkan yang memiliki proyeksi meraih medali emas di PON.

“Itu tetap harus digantikan tapi bukan merupakan hak. Ketika slotnya kosong boleh diganti tapi harus melihat data prestasi dan prospek ke depan, kalau menjanjikan boleh diganti atlet dari cabor tersebut. Kalau tidak ada prospek maka kita akan alihkan ke cabor lain yang punya prospek lebih besar,” ujarnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU