PPKM Surabaya Turun Level I, Penumpang di Pelabuhan Tanjung Perak Mulai Naik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 21 Okt 2021 13:46 WIB

PPKM Surabaya Turun Level I, Penumpang di Pelabuhan Tanjung Perak Mulai Naik

i

Kapal Niki Sae saat nangkring di Pelabuhan Tanjung Perak. SP/SEMMY MANTOLAS.

SURABAYAPAGI,Surabaya - Aktivitas penumpang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mulai sedikit meningkat. Peningkatan ini terjadi pasca turunnya level PPKM kota pahlawan ke level 1.

Kepala Urusan Pelayanan Penumpang dan Barang Kapal Penumpang dan Perintis, Mohammad Sholeh, menyampaikan, jumlah penumpang yang turun di Surabaya untuk satu kapal Pelni rerata 500 per hari.

Baca Juga: Ada Kemungkinan Akhir 2022, PPKM Berhenti

Angka ini katanya meningkat lebih dari 2 kali lipat bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya yang hanya berkisar 150 hingga 200 penumpang.

"Untuk penumpang sejauh ini sudah mulai normal. Kemarin dari Papua masuk Surabaya ada 400 penumpang" kata Sholeh kepada Surabaya Pagi, Kamis (21/10/2021).

Kendati meningkat, peningkatan tersebut kata Sholeh, hanya berkisar seperempat persen dari jumlah kapasitas kapal. Secara umum, 1 kapal pelni dapat menampung 2.000 penumpang.

Baca Juga: Bersandar di Tanjung Perak Surabaya, Kru Kapal Pesiar MS Genting Dream Mendadak Meninggal Dunia

"Tapi kalau pun 500, kapasitas kapal 2 ribu ya hanya 25% saja. Artinya masih jauh," katanya.

Berbeda dengan penumpang turun, untuk penumpang berangkat justru menunjukan penurunan drastis. Sebagai contoh, keberangkatan kapal Ceremai pada Senin kemarin dengan rute Surabaya-Makassar- Bau-Bau-Ambon dan Papua, hanya membawa 170 penumpang.

Baca Juga: 57 Kontainer Kayu Merbau llegal Diselundupkan dari Papua ke Surabaya

Tujuan lain seperti Kumai dan Sampit pun menunjukan penurunan keberangkatan. Data yang dikumpulkan Surabaya Pagi, rerata keberangkatan penumpang hanya sekitar 60 penumpang. Angka ini tentu lebih sedikit bila dibandingkan dengan sebelum pandemi yang mencapai 300 hingga 500 penumpang.

"Ya karena kebijakan pemerintah daerah tempat tujuan itu masih sangat ketat. Ada yang meminta SKIM, surat domisili bahkan Jayapura sempat ditutup sementara karena ada PON," aku Sholeh.sem

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU