Presiden Jokowi Tinjau Gempa Cianjur, yang Meninggal Hampir 300 Orang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 24 Nov 2022 21:09 WIB

Presiden Jokowi Tinjau Gempa Cianjur, yang Meninggal Hampir 300 Orang

SURABAYAPAGI.COM, Cianjur- Hari Keempat Pasca gempa di Cianjur, jumlah korban jiwa angka 271 dengan korban luka 2.043 orang. Dari jumlah di atas, sebanyak 48 orang masih dinyatakan hilang. Data itu berdasarkan laporan dari warga.

Data tersebut didapat Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berdasarkan laporan dari sejumlah warga ke posko pengaduan orang hilang di RSUD Sayang, Cianjur hingga Kamis (24/11/2022).

Baca Juga: Perbedaan Jokowi dan Muhaimin, Peringati Hari Kartini

"Sebanyak 48 orang korban gempa Cianjur masih dinyatakan hilang, sampai saat ini jenazahnya belum ditemukan. Itu berdasarkan laporan keluarga," ujar Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes drg Ahmad Fauzi.

Ahmad mengatakan bagi keluarga yang masih kehilangan anggota keluarganya, bisa melapor ke posko pencarian orang hilang, posko antemortem DVI di bagian forensik RSUD Sayang, Cianjur.

Saat ini pihaknya sudah menerima 131 kantong jenazah dengan 130 kantong jenazah di antaranya berisi jenazah utuh. Sementara satu kantong jenazah lagi berisi body part atau bagian tubuh.

 

Janji Jokowi

Melihat masifnya jumlah korban ini, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa prioritas utama penanganan bencana gempa Cianjur adalah evakuasi korban. Sebab, masih banyak korban yang tertimbun masih belum bisa dievakuasi.

"Di sebuah kampung di Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang masih ada 39 korban yang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan. Jadi, prioritas utama adalah evakuasi," ujar Jokowi di lokasi bencana Mangunkerta, Cugenang, Kamis (24/11/ 2022).

Jokowi menyebutkan, masih banyaknya korban yang belum dievakuasi karena lokasinya yang banyak tersebar dan medannya yang sulit.

"Petugas masih terus melakukan proses evakuasi di lokasi yang tersebar dengan medan yang cukup sulit dijangkau," kata Jokowi.

Ditambahkan Jokowi, masalah logistik sudah banyak didistribusikan dengan baik. Baik makanan, kesehatan maupun kebutuhan tenda.

"Termasuk juga bantuan air bersih sudah ditangani dengan baik. Saya hadir kembali di Cianjur untuk memastikan semua berjalan dengan baik," tutur Jokowi.

Selain mendatangi lokasi bencana di Desa Mangunkerta, Jokowi juga meninjau posko pengungsian di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Dilanjut menemui pasien di RSUD Sayang Cianjur.

 

Bocah 6 Tahun Selamat

Gempa Cianjur juga menyisakan banyak cerita pilu dan mengharukn. Salah satunya kisah seorang anak yang berhasil diselamatkan setelah tiga hari tertimbun reruntuhan

Terkurung sekitar 48 jam di reruntuhan rumah orang tuanya yang ambruk, seorang bocah berusia enam tahun ditemukan dalam kondisi selamat di sebuah desa yang luluh lantak akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca Juga: Jokowi Uber China Rampungkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Azka Maulana Malik, nama bocah itu, selamat karena tidak tertimpa tembok yang runtuh.

Pada Rabu (23/11), Azka berhasil diselamatkan tim evakuasi di dalam reruntuhan rumahnya di Desa Rawa Cina, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.

"Beri ruangan, beri ruangan… kasih jarak, kasih jarak… kasih napas pak, oksigen pak," kata tim evakuasi gabungan secara bergantian ketika Azka berhasil dikeluarkan dari puing-puing bangunan.

Tubuh anak berusia enam tahun itu terlihat dipenuhi debu dari reruntuhan. Pakaiannya juga kotor. Namun, tidak terdengar tangisan saat dia dievakuasi.

Dalam wawancara dengan BBC News Indonesia, M Eka selaku ayah Azka, mengatakan kondisi anak keduanya itu sudah mulai membaik, meskipun "belum 100% pulih".

"Sudah bisa diajak berkomunikasi, bercanda-canda. Kadang-kadang ingat sama ibunya, dia nangis lagi, panggil-panggil lagi. Begitu saja," kata Eka.

Eka mengenang momen ketika berjumpa dengan Azka, sesaat ketika bocah enam tahun itu diselamatkan dari timbunan reruntuhan.

"Langsung kontak dengan saya, panggil saya Appa. Saya bilang, 'Ingat kan tahu siapa?' Dia menjawab, 'Appa'. Saya tanya lagi, 'Ini angka berapa, ini berapa jari?' Dia bisa jawab, 'lima'. Tapi setelah itu dia sering tanya, ' mama mana?'."

Padahal, ibunda Azka, Eti Suryati, dan neneknya ditemukan meninggal dunia di lokasi yang sama.

Baca Juga: Apple akan Bangun Akademi Developer di Surabaya

Eka menambahkan anak keduanya itu, sudah mengetahui "nama-namanya yang pernah dekat sama dia di rumah dulu".

"(Tapi) kan kasihan terus-terusan diajak ngobrol. Karena ingatannya itu belum 100% pulih, karena benturan dari atas, dari benda berat," lanjut Eka.

Eka tidak membayangkan anaknya masih hidup. "Iya, tapi dalam hati saya masih ada harapan," katanya.

"Karena apa? Karena terus-terusan, saya kepikiran terus. Sampai hari ketiganya itu, malamnya itu sampai saya dibilang mimpi, nggak tidur, jam satu malam. Ada suara, panggil-panggil, (itu) anak saya."

Sesaat setelah ditemukan Azka tampak tidak bicara sepatah kata pun. Tubuhnya lemas setelah sekitar 48 jam terkurung reruntuhan rumah orang tuanya

Paman Azka, Wahyudi, mengatakan kondisi Azka sehat saat ditemukan. Bahkan anak kecil itu tidak terluka.

"Dampak tiga hari tiga malam nggak makan nggak minum, sakit perutnya, katanya. Cuma kalau kondisi badan dalam dan luar, nggak ada luka. Itu dokter bedah yang ngomong tadi," papar Wahyudi kepada wartawan.

Azka ditemukan di sebelah neneknya yang juga tertimpa reruntuhan. Namun, neneknya meninggal dunia.

Diketahui Gempa magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyebut sebanyak 60 ribu lebih rumah rusak diguncang gempa dari sesar Cimandiri itu. Akibatnya puluhan ribu orang mengungsi di tenda-tenda darurat maupun tenda milik petugas. ci/jk/erk/cr3/bg/ril

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU