Presidensi G20 Sudah Dimulai, Gerbang Masuk RI Diperketat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 14 Des 2021 13:41 WIB

Presidensi G20 Sudah Dimulai, Gerbang Masuk RI Diperketat

i

Diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) yang digerlar virtual dengan tema "Menjaga Wajah Bangsa di Gelaran G20" pada Senin (13/12/2021).

SURABAYA PAGI, Jakarta- Presidensi G20 Indonesia secara resmi telah dimulai sejak 1 Desember 2021 sampai dengan 30 November 2022. Pemerintah menyampaikan bahwa ada sekitar 150 pertemuan pada level working group, deputi, menteri dan gubernur bank sentral, hingga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pemimpin negara hingga Oktober 2022.

Seiring itu protokol kesehatan (Prokes) ketat pun telah diterapkan sejak kedatangan pertama delegasi negara-negara anggota G20 dan undangan, serta lembaga internasional. Untuk mencegah masuknya varian baru SARS-CoV-2 jenis B.1.1.529 atau Omicron, Koordinator Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi, menyatakan jika pihaknya bersama aparat keamanan dan imigrasi telah memperketat jalur masuk di berbagai pintu masuk ke wilayah Indonesia, baik udara, darat, maupun laut.

Baca Juga: Mayor Paspampres Diduga Perkosa Kowad Satuan Elit

Untuk jalur udara, petugas dikatakannya bersiaga di pintu masuk Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta, Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Samratulangi di Manado. Selain pintu masuk jalur udara, petugas juga bersiaga di pintu masuk pelabuhan.

"Untuk pelabuhan kita hanya buka di Batam. Nah di pintu- pintu masuk ini, betul- betul akan kita jaga," kata Imran Pambudi dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) yang digerlar virtual dengan tema "Menjaga Wajah Bangsa di Gelaran G20" pada Senin (13/12/2021).

Ditambahkan Imran bahwa untuk di pelabuhan-pelabuhan terdapat kantor kesehatan pelabuhan (KKP) dengan sumber daya manusia (SDM), peralatan sistem informasi yang mendukung serta laboratorium yang mumpuni. Sehingga mampu secara cepat dapat menditeksi jika ada varian-varian baru COVID-19 yang melewati pintu masuk dari para pelaku perjalanan internasional. "Enggak main- main ini. Lab-nya juga harus standar, dan kalau positif, sample itu akan kita kirim ke Balitbang di Jakarta untuk menditeksi apakah varian- varian baru itu sudah masuk atau belum," ujar dia.

Baca Juga: KTT G20 Hapuskan Subsidi BBM, Ini Tanggapan Pertamina

Namun demikian, ia memastikan bahwa dari hasil sample yang sudah diperiksa hingga saat ini belum ditemukan kasus dengan varian Omicron di Indonesia. "Tapi Alhamdulillah, sampai saat ini dari sampel-sampel yang masuk belum ada ditemukan varian Omicron ini," tegas dia. G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia yang terdiri atas 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.

Forum yang dibentuk pada 1999 ini memiliki posisi strategis karena secara kolektif merupakan representasi dari 85 persen perekonomian dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia. Forum yang dibentuk pada 1999 ini memiliki posisi strategis karena secara kolektif merupakan representasi dari 85 persen perekonomian dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia. Presidensi Indonesia dalam Group of Twenty (G20) dimulai sejak hari ini Rabu, 1 Desember 2021 lalu dan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Sukses Digelar, Pemerintah Gelontorkan Rp598,1 M untuk KTT G20

Presidensi G20 Indonesia merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global, dengan partisipasi aktif membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berlanjutan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Oleh karena itu, Presidensi G20 Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Dengan tema tersebut, Presidensi G20 Indonesia diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk mewujudkan tatanan dunia yang bukan hanya memberikan kesejahteraan dan kemakmuran, namun juga menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan.

Indonesia akan menggunakan Presidensi G20 untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang, sehingga dapat tercipta tata kelola dunia yang lebih adil. Utamanya untuk memperkuat solidaritas dunia dalam mengatasi ancaman perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan.jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU