Produksi Dalam Negeri Mulai Alami Peningkatan yang Signifikan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 19 Apr 2021 13:31 WIB

Produksi Dalam Negeri Mulai Alami Peningkatan yang Signifikan

i

Kegiatan ekspor dan impor di Indonesia mulai pulih di tengah pandmei Covid-19. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta – Setelah pandemi Covid-19 ini, arah pemulihan ekonomi di Indonesia mulai tampak lebih baik. Kementerian Perdagangan mencatat, adanya surplus neraca perdagangan pada Maret 2021 sebesar USD1,57 miliar.

Sementara itu, neraca perdagangan Januari-Maret 2021 melebihi surplus perdagangan periode Januari-Maret 2020 yang hanya mencapai USD 2,59 miliar. Surplus perdagangan pada sektor nonmigas sebesar USD8,01 miliar pada Januari-Maret 2021 mampu menutupi defisit perdagangan migas yang mencapai USD2,48 miliar.

Peningkatan kinerja ekspor pada Maret 2021 ini didorong peningkatan ekspor sektor migas sebesar 5,28 persen (MoM) dan peningkatan ekspor nonmigas 21,21 persen (MoM). Nilai total ekspor Maret 2021 merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2011, bahkan ekspor nonmigas bulan ini merupakan yang tertinggi sepanjang masa. 

Adanya surplus tersebut dapat mengidentifikaiskan bahwa produksi dalam negeri menunjukkan sentimen positif. Meski begitu konsumsi rumah tangga masih tertahan akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan beberapa publikasi yang menjadi patokan utama memperlihatkan arah pemulihan.  Peningkatan tersebut menjadi tanda mulai pulihnya permintaan dan produksi dalam negeri.

“Hal ini mengindikasikan aktivitas industri sudah mulai berproduksi dan diharapkan terus mengalami pemulihan,” katanya, Senin (19/4/2021).

Meski demikian, menurut Yustinus masih ada beberapa indikator yang berada dalam zona kontraksi dan belum signifikan. Salah satunya adalah mobilitas masyarakat (google mobility) yang menurun seiring penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di awal tahun.

“Serta indikator penjualan ritel yang masih tumbuh negatif 17,1 persen di Maret 2021. Hal ini mencerminkan aktivitas konsumsi yang masih tertahan dan belum sepenuhnya pulih seiring kasus Covid-19 yang masih bertambah,” jelasnya.

Sedangkan vaksinasi Covid-19 sendiri yang sudah dilakukan di berbagai negara mulai membangkitkan optimisme perbaikan kondisi ekonomi dunia pada akhir kuartal I 2021. Perbaikan ekonomi yang juga diikuti kenaikan harga komoditas dunia, ikut mendorong performa ekspor Indonesia pada Maret 2021.

Nilai ekspor Indonesia pada Maret 2021 ke beberapa negara mitra utama mengalami peningkatan yang cukup signifikan secara MoM, antara lain ekspor ke Afrika Selatan tumbuh 180,34 persen, Italia tumbuh 114,62 persen, India tumbuh 71,78 persen, Bangladesh tumbuh 54,60 persen, dan Spanyol tumbuh 53,33 persen. Dsy18

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU