Putri Tari Jatim Jatim yang Ikut Lestarikan Budaya Tari Tradisional

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 06 Apr 2021 09:06 WIB

Putri Tari Jatim Jatim yang Ikut Lestarikan Budaya Tari Tradisional

i

Monica menggunakan selempang juara II Puteri Tari Jawa Timur 2021. SP/ BLT

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Monica Rosyana Wahyu Wardani merupakan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sekaligus juara II Puteri Tari Jawa Timur yang turut bertanggung jawab melestarikan dan mengenalkan budaya tari tradisional. Berkat kemampuan menari itulah, gadis yang kini berusia 19 tahun itu kerap wira-wiri mengikuti pementasan tari. Bahkan, tak jarang pula ia merasakan panggung kesenian di luar daerah dengan bakat dan prestasinya tersebut.

"Puji tuhan, karena tari juga dulu sering diajak manggung mewakili Kota Blitar ke beberapa kota di Jawa. Bahkan hingga ke luar Jawa, seperti Bali, Manado, Bengkulu, dan sebagainya," tuturnya.

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

Menurutnya, dunia menari tidak bisa terpisahkan, karena sudah sejak duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) ia sudah mulai bergelut dengan tarian. Meski di usia yang masih sangat muda, semangatnya untuk belajar menari tak pernah padam. Tak heran, bakat menari yang terus diasah itu, kini membawanya menjadi salah seorang yang cukup dikenal di dunia tari menari.

Monica saat mengikuti pementasan tari tradisional. SP/ BLT

Baca Juga: Unesa Terima 4.733 Camaba Lewat Jalur SNBP 2024

Selain itu, Monica yang merupakan anak tunggal itu juga kerap mengikuti perlombaan tari tradisional. Paling baru, gadis yang juga finalis Kangmas Diajeng Kota Blitar tahun 2018 itu berhasil menyabet juara kedua Puteri Tari Jawa Timur 2021.

"Kebetulan pas pandemi ini ada ajang pemilihan Puteri Tari Jawa Timur, meskipun agak ragu sampai pesimis karena saingannya banyak yang berasal dari daerah penari. Tapi puji tuhan berkat yakin, saya diberi kesempatan untuk menjadi juara kedua," bebernya.

Sebenarnya, ada dua jenis tarian yang dibawakannya saat mengikuti ajang bergengsi tingkat regional itu. Yakni tari Gandrung Marsan asal Banyuwangi saat seleksi online. Kemudian, saat masuk tahap karantina atau menjadi finalis menarikan tari Makarti asal Kota Blitar.

Baca Juga: Kantor DPD PSI Surabaya Didemo Ratusan Simpatisan

Saat ini, Monica tak hanya fokus sebagai mahasiswa semester empat, tetapi juga harus siap untuk mengemban tugas barunya sebagai salah satu Puteri Tari Jawa Timur. Khususnya sebagai perwakilan generasi muda yang harus melestarikan budaya tarian tradisional.

"Sebisa mungkin harus bisa bagi waktu karena keduanya adalah tanggung jawabku. Yang jelas saya enggak ingin kalau tarian-tarian tradisional di setiap daerah itu hilang. Jadi kalau bukan kita yang menggenalkan, siapa lagi," pungkasnya. Dsy1

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU