Waspada, Surabaya Sepekan Kedepan, 'Dilewati' Cuaca Ekstrem

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 07 Apr 2021 21:36 WIB

Waspada, Surabaya Sepekan Kedepan, 'Dilewati' Cuaca Ekstrem

i

Ilustrasi cuaca ekstrem

 

Angin Kencang dan Hujan Curah Tinggi 

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Tulungagung Enggan Melaut

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -  Pada awal bulan April 2021, Surabaya dan Jawa Timur mulai memasuki masa pancaroba atau peralihan musim. Untuk itu masyarakat dihimbau untuk mewaspadai tehadap potensi adanya cuaca ektrem seperti angin kencang dari awan cumulonimbus, hujan es, hujan lebat dan hingga angin puting beliung.

Hal ini diungkapkan oleh prakirawan Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Arif Krisna saat dihubungi Surabaya Pagi, Rabu (7/4/2021). Arif menjelaskan, di masa pancaroba perubahan cuaca dapat terjadi sewaktu-waktu di Surabaya dan sekitarnya.  Bahkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang sesaat dari awan Cumulonimbus bisa berakibat pada rawannya pohon tumbang hingga jatuhnya papan reklame yang biasanya ada dipusat kota/kabupaten.

“Maka dari itu, diharapkan masyarakat untuk berhati-hati dan tetap waspada. Bisa siang atau sore,” himbau Arif Krisna. Rabu (7/4/2021).

Saat ditanya lebih lanjut, apakah musim pancaroba di wilayah Surabaya dan Jawa Timur bisa berakibat seperti yang terjadi di NTT. Arif mengatakan pihaknya, pemperkirakan tidak akan terjadi seperti yang di NTT. Karena apa yang terjadi di NTT adalah akibat dampak dari Badai Tropis Seroja.

Sedangkan di wilayah Jatim dampak dari Badai Tropis Seroja ini terjadi secara tidak langsung, dimana hanya berakibat pada gelombang tinggi dan angin kencang sesaat dari awan Cumulonimbus.

Selain itu, kondisi atmosfer terkini terpantau beberapa gangguan atmosfer yang menyebabkan adanya potensi peningkatan intensitas curah hujan di Jatim, mulai dari hujan sedang-lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang dapat berpotensi terjadi untuk sepekan kedepan.

“Maka itu, diperkirakan, pada sepekan kedepan, angin kencang masih berpotensi terjadi di Surabaya dan sekitarnya. Tolong hindari reklame yang tinggi dan pohon yang sudah tua. Rawan roboh,” jelas Arif.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Pelabuhan Jangkar Situbondo Ditutup Sementara

Sementara, dari data yang diterima Surabaya Pagi dari BMKG Juanda Surabaya, potensi curah hujan tinggi dan angin kencang tidak hanya terjadi di Surabaya, juga terjadi di Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Tulungagung, dan Batu.

Kondisi cuaca yang sama dapat meluas hingga di daerah Jember, Situbondo, Banyuwangi, Pamekasan, Mojokerto, Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan, Tuban, Blitar, Kediri, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Gresik, Sumenep, Bangkalan, dan Sampang.

“Bagi masyarakat pesisir serta para pengguna transportasi laut harap waspadai adanya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Jatim,” katanya.

Terkait dengan kondisi tersebut, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Aktifnya pola tekanan rendah dan siklon tropis Seroja di selatan Indonesia yang membentuk palung tekanan rendah memanjang dari barat ke timur, sehingga menyebabkan adanya konvergensi (zona pertemuan angin) di Jatim.

Baca Juga: Imbas Banjir Semarang, KA Jakarta-Pasar Turi Surabaya Alami Keterlambatan

Selain itu, saat ini aktifnya MJO yang membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia juga berpengaruh terhadap proses dinamika atmosfer Jatim. Hal tersebut diperkuat dengan adanya gangguan gelombang Rossby yang dapat meningkatkan potensi kejadian cuaca ekstrem.

Sebagai informasi, Fenomena Madden Julian Oscilation (MJO) yakni pergerakan massa udara dari barat ke timur di sekitar ekuator yang menyebabkan peningkatan potensi pembentukan awan hujan. Jika MJO ini aktif dan tepat melintasi Indonesia maka potensi hujan sedang hingga ekstrem akan meningkat.

Dampak siklon tropis Seroja terhadap cuaca di Indonesia berupa, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Jatim Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba bagian timur, Selat Sape, Selat Ombai, Selat Flores, Selat Alor, Laut Sumbawa, Laut Flores, Perairan utara dan selatan Flores, Perairan Kep. Sabalana hingga Kep.Selayar, Laut Banda selatan bagian barat.

Tinggi gelombang 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian utara, Perairan Kupang-P Rotte. Tinggi gelombang 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di Perairan selatan P. Sumba, Perairan P. Sawu, Laut Sawu bagian selatan. Tinggi gelombang lebih dari 6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan NTT. ana/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU