Pemkot Mojokerto Bekali Pelatihan Manajemen Keuangan Peserta Inkubasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 02 Des 2021 16:34 WIB

Pemkot Mojokerto Bekali Pelatihan Manajemen Keuangan Peserta Inkubasi

i

Diskopukmperindag Kota Mojokerto menggelar pelatihan manajemen keuangan bagi pelaku usaha mikro, Kamis (2/12/2021) pagi. SP/Dwy AS

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Diskopukmperindag Kota Mojokerto menggelar pelatihan manajemen keuangan bagi pelaku usaha mikro, Kamis (2/12/2021) pagi.

Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya menyampaikan, pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari mulai tanggal 1 hingga 2 Desember 2021 di ruang Sabha Mandala Madya Pemkot Mojokerto.

Baca Juga: Dukung UKM Lokal, UNIQLO Hadir di Unimas District

"Pelatihan ini diikuti oleh 82 orang yang terdiri dari 64 peserta dan 18 pendamping inkubasi wirausaha. Narasumbernya berasal dari Universitas Hayam Wuruk, yakni Dr. Luciana Spica Almilia, Dian Oktarina dan Nurul Mustafida," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, ada perwakilan dari 8 bidang inkubasi wirausaha yang mengikuti pelatihan kali ini antara lain minuman kopi coklat, bakery, jajanan tradisional beras, frozen food, abon lele, sablon, printing, daur ulang serta kanvas tas goni.

"Maksud dan tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) kelompok inkubasi wirausaha. Yang diajarkan meliputi perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) hingga pembuatan laporan keuangan secara sederhana," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan, saat ini peserta akan dilatih perhitungan HPP. Kalau sebelumnya dilatih ilmu untuk memproduksinya, sekarang dilengkapi bekal ilmu bagaimana menghitung agar tidak rugi dalam menjalankan roda usahanya.

Baca Juga: 13 UMKM Ekspor 3.300 Handicraft ke Kanada

"Kalau harga jualnya terlalu murah, pasti rugi, kerja bakti namanya. Kalau terlalu mahal tidak laku karena ada pesaing-pesaing yang lainnya. Harganya bersaing, juga dihitung sedemikian rupa. Ini ada ilmunya, namanya manajemen keuangan. Berapa nilai dari setiap yang dikorbankan termasuk tenaganya meskipun hanya tenaga. Kerja dari pagi hingga malam masa tidak ada bayarannya," terang Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, pelatihan ini diberikan agar peserta inkubasi wirausaha siap menjadi pengusaha atau membuka wirausaha baru. Tak hanya pelatihan ini saja, namun beberapa bulan ke depan mereka juga akan didampingi agar produksinya layak untuk dipasarkan.

Baca Juga: OJK Ajak Perempuan Raih Kesejahteraan Finansial

"Layak untuk kami support dan kami promosikan menjadi produk-produk unggulan kota Mojokerto. Contohnya, bulan yang lalu ada event Apeksi, Apeksi itu Asosiasinya Wali Kota Se-Indonesia. Kami mendirikan 2 both atau stand," ungkapnya.

Ia menambahkan,  yang diberangkatkan di Apeksi adalah produk unggulan Kota Mojokerto, seperti alas kaki, batik, onde-onde dan juga makanan kering yang sudah dikemas. 

"Kemarin produk-produk kita laris manis, termasuk alas kaki dengan model vintage dari jaman puluhan tahun lalu sampai sekarang masih eksis, itu harganya cuma Rp 100 ribu. Semua sudah dipajang, berbagai warna dan ukuran, namun belum tentu cocok antara warna dan ukurannya. Maka jika ada permintaan, dalam waktu satu jam kami sanggup buatkan di tempat," pungkasnya. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU